Menghitung Kapasitas Baterai Untuk Panel Surya


 Kapasitas baterai diukur dalam Ampere – Jam atau sering ditulis Ah (Ampere – Hour). Misalnya baterai 12v 70Ah, maka angka 12V menunjukkan tegangan yang digunakan baterai, karena menggunakan 6 sel 2V. Sedangkan 70Ah menunjukkan kapasitas arus yang dapat dikeluarkan per jam, yaitu 70 Ah.

Berapa banyak energi yang dapat anda simpan di baterai?

Untuk mengetahui berapa banyak energi yang dapat disimpan, anda perlu mengkonversi Ah menjadi Wh atau daya per jam (Watt – Hours), sehingga dapat mengetahui total kapasitas baterai yang ada. Daya dapat ditemukan dengan mengalikan kapasitas arus “Ah” dengan tegangan baterai “V”. Coba perhatikan perhitungan sederhana di bawah ini:

P = I x V

P = (daya per jam atau Wh)

 =(Kuat arus per jam atau Ah)
= (Tegangan baterai atau V)
I (Kuat arus per jam atau Ah) : 70 Ah
V (Tegangan baterai atau V) : 12 V
P (daya per jam atau Wh) : 70 Ah x 12 v = 840 Wh





 Dari perhitungan diatas didapat bahwa sebuah baterai 12V 70Ah memiliki kapasitas sebesar 840 Wh. Ini berarti baterai bisa menyediakan ± 840W selama 1 jam, ± 420W selama 2 jam atau bahkan ± 7 w selama 120 jam. Semakin banyak energi yang Anda ambil, maka baterai akan semakin cepat mengalami pelepasan energi (discharge).

Namun Anda tidak pernah benar-benar dapat menggunakan semua kapasitas baterai. Ada aturan sederhana untuk penggunaan kapasitas baterai, namun perlu digaris bawahi bahwa tiap jenis baterai juga memiliki aturan pemakaian yang berbeda.

Aturan penggunaan kapasitas baterai :

Ada beberapa tipe baterai yang dapat digunakan dalam sistem listrik surya, seperti baterai industrial, lithium, air zinc, vanadium redoks, hingga baterai hidrogen. Setiap jenis baterai tersebut memiliki tipe dan spesifikasi khas berbeda, sehingga model penggunaannya pun berbeda.

Sekarang ini, tipe baterai industrial lead acid, merupakan tipe yang paling sering digunakan. Baterai ini memanfaatkan Asam Timbal (Lead Acid) sebagai bahan kimianya. Dalam penggunaannya, tipe baterai ini memiliki batas ideal 80%. Hal ini berarti dari daya baterai 100%, hanya maksimal 80% daya yang dapat digunakan. Contohnya tipe baterai AGM VRLA Gel 12V 100Ah, yang memiliki daya 1200 Wh, hanya dapat digunakan 960 Wh.

Sedangkan untuk tipe baterai lithium, memiliki batas ideal 95-99%, yang berarti lithium dapat digunakan secara maksimal dibandingkan dengan baterai industrial. Walaupun lebih ideal, namun baterai lithium memiliki biaya yang masih lebih mahal dibandingkan baterai industrial. Sehingga penggunaan secara luas, masih belum cukup banyak.

Pertanyaan yang sering banyak muncul adalah ” Apakah baterai mobil bisa digunakan untuk sistem solar panel?“. Jawabanya adalah mungkin, namun disarankan untuk tidak digunakan. Alasannya karena aki mobil tidak dirancang untuk digunakan kapasitasnya dalam waktu yang lama.
“Apakah baterai mobil bisa digunakan untuk sistem Panel Surya?”

–  Jawabannya Mungkin, namun tidak disarankan.

Aki mobil hanya digunakan sementara sebagai daya pendorong berfungsinya mesin mobil, jika mesin mobil hidup, maka daya yang telah dipakai akan segera dikembalikan. Berbeda dengan Aki industrial untuk solar panel sistem, Aki industrial dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang (karena kapasitas discharge nya hingga 80%) dan mampu di catu ulang (charge) dalam waktu yang relatif lebih singkat dan dengan arus yang besar.
Oleh karena itu, tidak disarankan menggunakan aki mobil untuk sistem panel surya.
Berbagi:  

Komentar

Articles