Mitos Keliru Tentang Energi Surya


Indonesia sangat dilimpahi dengan sinar matahari. Menurut penelitian, Indonesia mendapat sinar matahari sebanyak 300 hari. Meskipun memiliki potensi matahari yang besar, Indonesia tidak dapat memanfaatkan sinar matahari. Kurangnya pemahaman energi surya di level individu mungkin merupakan satu-satunya penghalang terbesar dalam proliferasi energi surya di Indonesia, terutama atap rumah surya. Mungkin sudah saatnya untuk melihat energi matahari dari sudut yang berbeda. Solar adalah investasi, yang tidak terlalu berbeda dari instrumen keuangan seperti Reksa Dana. Hanya bedanya, investasi teknologi ini banyak disalah pahami karena banyak mitos yang tersebar di masyarakat. Sudah saatnya kita menangkap beberapa manfaat dari melimpah ruahnya sinar matahari kita.





Mitos 1: "Energi matahari bukan untukku."

Kebenaran: Energi matahari adalah untuk semua, terlepas dari situasi pemadaman listrik di wilayah Anda. Solar energy harus dipandang sebagai investasi keuangan. Bahkan jika Anda memiliki akses 24 jam ke jaringan atau daya listrik, Anda masih dapat berinvestasi dalam energi matahari dan mendapatkan pengembalian uang yang baik. Investasi, seperti yang Anda hasilkan dalam instrumen keuangan apa pun yang dapat dibandingkan, mungkin pengembalian yang lebih baik! Pertimbangkan ini: Jika Anda tinggal di Jakarta dan tagihan listrik bulanan Anda adalah Rp. 1.000.000.000 / - rata-rata, investasi Rp. 10.000.000.000 / - ke solusi On-grid atap-surya 1,75 kWatt berpotensi dapat menjemput Anda pengembalian investasi hingga 20% per tahun dalam bentuk penghematan tagihan listrik bulanan Anda! Selain itu, energi matahari bebas polusi yang membuatnya bagus untuk lingkungan dan mengurangi jejak karbon Anda.


Mitos 2: "Energi matahari terlalu mahal"

Kebenaran: Harga energi matahari telah turun secara drastis dalam beberapa tahun terakhir menjadikannya terjangkau dan tak terhindarkan. Anda dapat mulai berinvestasi di surya dengan hanya beberapa juta. Tergantung pada kebutuhan Anda, berbagai solusi matahari dimungkinkan. Untuk solusi yang lebih besar yang membutuhkan investasi lebih tinggi, seseorang juga dapat memanfaatkan pembiayaan dan mengubahnya menjadi EMI di bawah pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Tentu saja, semakin banyak Anda berinvestasi semakin baik hasilnya. Berbicara tentang pengembalian, energi matahari lebih baik dibandingkan dengan sumber daya alternatif yang dikenal secara tradisional seperti diesel gen-set dengan keuntungan hingga 50% ketika investasi dan biaya operasional dipertimbangkan.


Mitos 3: "Teknologi Energi Matahari terlalu rumit."

Kebenaran: Tidak sama sekali. Memasang sistem energi matahari semudah memasang alat rumah tangga lain seperti AC. Ini adalah proses 3 langkah sederhana yang dimulai dengan inspeksi lokasi untuk menilai Potensi Energi Matahari, kemudian beralih ke penilaian sistem yang direkomendasikan dengan persetujuan yang diperlukan dari perusahaan distribusi (hanya diperlukan untuk solusi pengukuran jaringan) hingga pemasangan. Anda harus membeli sistem energi surya sesuai kebutuhan spesifik Anda. Akhirnya, pedoman berikut akan berguna dalam memahami berbagai jenis solusi dan kapan mereka harus dibeli: Solusi On-grid: Solusi tipe On-Grid memungkinkan Anda untuk menghasilkan listrik menggunakan energi matahari dan mengekspornya ke grid. Ini terdiri dari sistem yang terhubung ke jaringan termasuk meteran dua arah. Net-meter mencatat impor dan ekspor unit listrik. Anda hanya membayar untuk unit bersih yang diimpor, sehingga menghemat tagihan listrik Anda. Sistem terhubung jaringan menawarkan ROI terbaik untuk investasi surya. Solusi Off-Grid: Solusi Off-Grid memungkinkan Anda untuk menyimpan tenaga surya untuk digunakan nanti. Mereka terdiri dari paket baterai yang menyimpan tenaga surya yang dihasilkan pada siang hari. Solusi ini paling cocok untuk area dengan pemadaman listrik yang tinggi. Biaya solusi Off-Grid ini relatif lebih tinggi karena baterai, namun, mereka lebih baik daripada generator diesel di lebih dari satu cara. Pertama, biaya satuan listrik (termasuk biaya modal) dari generator diesel adalah Rp 2.300-2.800 per KWh. Di sisi lain, biaya satuan listrik (termasuk biaya baterai) dari solar kira-kira setengah dari generator diesel Rp 1.300. Kedua, generator diesel idle ketika tidak ada pemadaman listrik sedangkan tata surya bekerja terlepas dari situasi pemadaman listrik. Solar Inverters dengan cerdas memprioritaskan energi matahari di atas daya jaringan dan menghasilkan penghematan. Ketiga, tidak seperti generator diesel, panel surya tidak menciptakan polusi. Singkat cerita, energi matahari adalah juara yang jelas. Solusi Peningkatan: Solusi peningkatan memungkinkan Anda meningkatkan sistem cadangan daya yang ada ke sistem tenaga surya. Solusi ini memungkinkan Anda untuk menggunakan tenaga surya tanpa membuat lubang besar di saku Anda.
Berbagi:  

Komentar

Articles