Sifat Fisik Fluida
Dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan mengenai aliran fluida selalu diperlukan data-data dari
fluida itu sendiri, yaitu sifat-sifat fisiknya. Diantara berbagi sifat fisik fluida
ada dua sifat yang paling penting, yaitu viskositas (viscosity) dan
rapat massa (density).
1. Viskositas
( μ )
Viskositas adalah suatu sifat fluida yang merupakan
ukuran dari besarnya tahanan atau hambatan yang dialami bila fluida mengalir.
Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin besar hambatan yang dialami
sehingga makin sulit fluida itu akan mengalir. Hal ini dapat diterangkan secara
matematis, yaitu hubungan antara gaya dan gradient kecepatan ditentukan oleh
persamaan :
F/A
= μ (dv/dy)
Dimana :
F = Gaya yang diberikan pada pelat
A = Luas permukaan pelat
dv/dy = gradient kecepatan dalam arah
y
F/A = tegangan geser
μ = konstanta kesebandingan
(viskositas)
Terlihat pada persamaan di atas bahwa
makin besar harga μ , makin besar gaya yang diperlukan untuk
menghasilkan gradient kecepatan tertentu atau gaya yang sama akan didapat
gradien kecepatan yang lebih kecil. Dari kedua hal tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa makin besar μ makin sukar fluida mengalir. Fluida yang
sukar mengalir merupakan fluida yang viskos, sehingga konstanta kesebandingan
ini disebut koefisien viskositas atau disebut saja viskositas.
Besarnya viskositas suatu fluida
dipengaruhi oleh temperature, tekanan (pressure) dan tegangan geser yang
dialami. Bila viskositas suatu fluida hanya tergantung pada temperature dan
tekanan maka fluida tersebut disebut fluida Newtonian. Bila temperature
dinaikkan, maka viskositas cairan akan berkurang sedangkan viskositas gas akan
bertambah. Menaikkan tekanan akan memperbesar baik viskositas cairan maupun
viskositas gas. Umumnya viskositas gas lebih peka terhadap perubahan tekanan
dibandingkan dengan cairan, tetapi kurang peka terhadap perubahan temperature.
a.
Viskositas Dinamik (Absolut)
Viskositas yang dijelaskan di atas
adalah viskositas dinamik dan menurut definisi dari persamaan
Mempunyai satuan : dyne.detik / cm2
atau gram / cm.detik, di dalam prakteknya satuan untuk viskositas
dinamik biasanya dinyatakan dengan poise atau centipoises, dimana :
1
poise = 100 centipoise = 1 dyne.detik / cm2
b.
Viskositas Kinematik
Viskositas kinematik didefinisikan
sebagai :
Dimana :
ע = viskositas kinematik
μ = viskositas dinamik (absolute)
ρ = rapat massa (density)
Dalam prakteknya viskositas kinematik
ini sering dinyatakan dengan satuan
stoke, dimana :
1
stoke = 100 centistoke = 1 cm2/detik
Dari definisi satuan centipoises dan
centistokes, maka didapatkan hubungan :
Dimana :
SG = berat jenis
(specific gravity)
Didalam prakteknya viskositas suatu
fluida dapat ditentukan dengan
menggunakan grafik, nomogram atau
table yang sudah ada asalkan
kondisinya diketahui.
2.
Rapat Massa (density)
Rapat massa dari suatu fluida
merupakan ukuran dari banyak massa pada temperature dan tekanan tertentu yang
ditempatkan di dalam satu volume.
Dimana :
ρ = rapat
massa (density)
m = massa
V = volume
3.
Berat Jenis
(specific gravity)
Rapat massa suatu fluida sering juga
dinyatakan dengan berat jenis (specific gravity), yaitu perbandingan anatar
rapat massa suatu fluida dan rapat massa fluida yang dipilih sebagai fluida
standard. Untuk cairan biasanya menggunakan air sebagai fluida standard
sedangkan untuk gas digunakan udara.
Berat Jenis (Specific
Gravity) Cairan
·
Berat Jenis (Specific
Gravity) Gas
4.
Bilangan Reynold
Penelitian-penelitian yang dilakukan
oleh Osbone Reynold menunjukkan bahwa bentuk aliran fluida didalam pipa yaitu laminar,
transitional, atau turbulent tidak hanya tergantung pada
kecepatan (free-stream fluid velocity) ( V ) saja, tetapi juga tergantung pada
diameter pipa (characteristic distance) ( D ), rapat massa (fluid density) ( ρ
) dan fluid viscosity (dynamic) ( μ ). Bentuk aliran didasarkan pada kombinasi
dari parameter tersebut yang menghasilkan suatu konstanta tak berdimensi yang
disebut bilangan Reynold ( Re ). Bilangan Reynold ini didefenisikan sebagai :
Dimana :
ρ = rapat massa (lbm/cu.ft)
v = kecepatan aliran (ft/sec atau fps)
D = diameter pipa (ft)
μ = viskositas absolute fluida
(lbm/ft/sec)
Untuk keperluan teknik, aliran dimana
:
- Reynolds Number < 2000
dikategorikan sebagai bentuk aliran laminar
- 2000 ≤ Reynolds Number ≤ 4000
dikategorikan sebagai bentuk aliran transitional
- Reynolds Number > 4000
dikategorikan sebagai bentuk aliran turbulen.
Komentar
Posting Komentar
Informasi Pilihan Identitas:
Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim :